Sang
pencipta dan pemberi rizki Yang Maha Mulia, acapkali mendapat cacian dan
cercaan dari orang-orang pander yang tak berakal. Maka, apalagi saya, anda dan
kita sebagai manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini,
terutama jika Anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan
berusaha membangun, maka Anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang
pedas dan pahit. Mungkin pula sesekali Anda akan mendapat comoohan dan hinaan
dari orang lain.
Dan
mereka, tidak akan pernah berhenti mengeritik Anda sebelum Anda masuk ke dalam
liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun bila Anda
masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka
yang membuat anda bersedih dan meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur
Anda selalu terasa gerah.
Perlu diingat, orang yang duduk
di atas tanah tak akan pernah jatuh, dan manusia tidak akan pernah menendang
anjing yang sudah mati. Adapun mereka, marah dan kesal kepada Anda adalah
karena mungkin Anda menggauli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak
tanduk, atau harta. Jelasnya, Anda di mata mereka adalah orang berdosa yang tak
akan terampuni sampai Anda melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang ada
pada diri anda, atau sampai Anda meningalkan semua sifat terpuji dan nilai-nilai
luhur yang selama ini Anda pegang teguh. Dan menjadi orang yang bodoh, pandir
dan tolol adalh yang mereka inginkan dari diri Anda.
Oleh sebab itu, waspadalah
terhadap apa yang mereka katakan. Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan,
cemoohan dan hinaan mereka. Bersikaplah laksana batu cadas yang tetap kokoh
berdiri meski di terpa butiran-butiran salju yang menderanya setiap saat, dan
ia justru semakin kokoh karenanya. Artinya, jika Anda merasa terusik dan
terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka, berarti Anda telah meluluskan
keinginan mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan Anda. Padahal, yang
tebaik adalah menjawab atau merespon kritikan mereka dengan menunjukkan akhlak yang
baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upadaya
mereka untuk menjatuhkan Anda. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada
hakekatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk Anda. Yakni, semakin tinggi
derajad dan posisis yang Anda duduki, maka akan semkin pedas pula kritikan itu.
Betapapun, anda akan
kesulitan membungkam mulut mereka dan menahan gerakan lidah mereka. Yang Anda
mampu adalah hanya mengubur dalam-dalam setiap kritikan mereka, mengabaikan
solah polah mereka pada Anda, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka
sebagimana yang diperintahkan Allah dalam Al Quran Surat Ali Imran: 119, yang
artinya:
Katakanlah kepada mereka: “matilah kamu karena kemarahanmu itu.”
Bahkan, anda juga dapat “menyumpal”
mulut mereka dengan potongan-potongan daging agar diam seribu bahasa dengan cara
memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak, dan meluruskan setiap kesalahan Anda.
Dan bila anda ingin diterima oleh semua pihak, di cintai semua orang, dan
terhindar dari cela, berarti Anda telah menginginkan sesuatu yang mustahil
terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan.
No comments:
Post a Comment