Menu Blog

Monday, July 2, 2012

Petunjuk Penggunaan Kaidah Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Soal

A. Pendahuluan
Pada dasarnya penulisan soal berpegang pada kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar. Untuk mendapatkan soal-soal yang baik dengan keahlian yang memadai, para guru harus memperhatikan:

Pertama, masalah materi pelajaran meliputi Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dan kisi-kisinya,
Kedua, konstruksi soal,
Ketiga, bahasa.

Masalah bahasa dalam soal, yang terpenting adalah pembahasan ide soal dan bahasa tulisan soal. Soal yang baik berdasarkan pembahasan ide soal adalah soal yang dapat mengukur apa yang hendang diukur, yaitu dengan menggunakan bahasa yang jelas, hubungan antara stem dan option jelas dan logis, tidak berbelit-belit, dapat difahami oleh siswa sesuai dengan tingkat sekolahnya. Mengenai bahasa tulisan dalam menulis soal pada prinsipnya berpedoman pada kaidah-kaidah Ejaan Yang Disempurnakan. Guna keseragaman penulisan soal maka harus ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru.

B. Penulisan Huruf
1.  Huruf Besar
a.  Huruf besar selalu dipakai di awal stem,
b.  Huruf besar dipakai diawal option bila:
1)  Stem diakhiri dengan tanda tanya (?) atau tanda seru (!).
Contoh:
Pilihlah satu kalimat tanya yang benar berikut ini:
a.  Nama siapa orang itu?
b.  Orang itu siapa namanya?
c.  Siapa nama orang itu?
d.  Nama orang itu siapa?
2)  Option berbentuk kalimat, peribahasa, atau tema suatu bacaan
Contoh:
Susunlah kalimat yang baik pada kelompok kata “ayah – disuruh – siapa - ? – yang” adalah . . . .
a.  Siapa ayah yang disuruh?
b.  Siapa yang disuruh ayah?
c.  Yang disuruh ayah siapa?
d.  Ayah yang siapa disuruh?
3)  Penulisan huruf besar yang lain dapat dilihat pada Ejaan Yang Disempurnakan.

2.  Huruf Kecil
Huruf kecil selalu dipakai di awal option, kecuali pada ketentuan A diatas.
Contoh:
Bahasa Indonesia telah ditetpkan sebagai . . . .
(1)   bahasa resmi
(2)   bahasa nasional
(3)   bahasa pengantar disekolah
(4)   bahasa pengantar dirumah
Kunci: 1,2,3 betul.

C. Tanda Baca
1.  Tanda Tanya (?)
a.  Tanda tanya dipakai pada akhir stem atau option yang berbentuk pertanyaan.
b.  Setelah tanda tanya (?) atau tand seru (!) tidak diperkenankan memberi tanda titik (.).

2.  Tanda Titik (.)
a.  Jumlah titik pada akhir stem yang tidak di akhiri dengan tanda tanya atau tanda seru sebanyak 4 titik (tiga titik untuk penghilangan teks dan sati titik untuk menandai akhir kalimat).
Contoh: lambang Negara kita adalah . . . .
a)  Pancasila
b)  Bhineka Tunggal Ika
c)  Burung Garuda
d)  Garuda Pancsila
b.  Jumlah titik pada bagian kalimat yang dihilangkan sebanyak tiga titik di tengah kalimat dan empat titik di akhir kalimat. Hal ini berlaku juga untuk teks puisi.
Contoh:
ü Aku tidah tahu . . . ayah pergi.
a.  dari mana
b.  ke mana
c.  siapa
d.  apa
ü Wajahnya cantik seperti . . . .
Isian yang tepat titik-titik kalimat di atas adalah . . .
a.  bulan pernama
b.  bulan kesiangan
c.  bulan pagi-pagi
d.  bulan sabit
c.  Tanda titik dipakai di akhir option apabila:
a.  option berbentuk kalimat.
b.  option berbentuk peribahasa.
c.  Stem diakhiri dengan tanya atau tanda seru. (contoh: lihat B 1b)
d.  Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, table dan lain sebagainya.
Contoh:
Salah Asuhan
Kunjungan Mendikbud

3.  Garis Bawah
a.  Garis bawah dipakai untuk nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutup.
Contoh:
Majalah Horison
Salah Asuhan karya Abdul Muis
b.  Garis bawah dipakai pada penekanan maksud soal.
Contoh:
Himpunan bilangan kelipatan 3 dan 4 yang terletak diantara 10 dan 40 adalah . . . .
c.  Kata tidak atau bukan ditulis bergaris bawah pada pernyataan soal yang berbentuk negatir.
Contoh:
Berikut ini yang bukan karya Pramoedya Ananta Toer adalah . . . .
d.  Kata kecuali dalam stem ditulis dengan huruf kecil dan bergaris bawah.
Contoh:
Berikut ini adalah karya-karya Hamka,kecuali . . . .
e.  Kata sebab (dalam analisis hubungan antara hal) ditulis dengan huruf kecil dan bergaris bawah. Pada pernyataan kedua (setelah kata sebab) dimulai dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda titik pada akhir kalimat.
Contoh:
Penulisan ilmu dan pengetahuan tidak perlu EYD, sebab EYD hanya berguna untuk penulisan pengetahuan bahasa.
f.   Penulisan awalan, akhiran, dan konflik diberi tanda pemisah (-) dan bergaris bawah.
Contoh:
Awalan ber-
Sisipan –el-
Akhiran –kan
Konflik ka-an
g.  Penggunaan garis bawah pada setiap kalimat yang diperlukan, harus setiap kata
Contoh:
Salah   : Ayah pergi ke kantor.
Benar  : Ayah pergi ke kantor.
h. Penggunaan garis bawah pada kata ulang harus penuh.
Contoh:
Salah   : berlari-lari
Benar  : berlari-lari
i.   Garis lurus dipakai pada kolom jawaban atau kolom isian tes essay, bukan tanda titik-titik dengan ketentuan panjang dan jumlahnya sama untuk setiap soal.
Contoh:
Salah   : kalimat elips ialah …………………………………..
Benar  : kalimat elips ialah                                            .
Perkecualian
a.  Dalam cetakan kata yang bergaris bawah menjadi huruf miring.
b.  Pada huruf Braile garis bawah diganti dengan tanda petik (“. . .”). hal ini untuk PSLB (Pendidikan Sekolah Luar Biasa).

4.  Tanda Koma
Tanda koma (,) dipakai sebelum kata:
a.  Sebab (bentuk analisis hubungan antara hal).
Contoh: lihat C 3e
b.  Kecuali (bentuk melengkapi empat pilihan).
Contoh: lihat C 3d.

5.  Tanda petik (“. . . . .”)
a.  Tanda petik dipakai untuk mengapit kalimat atau memperjelas maksud soal pada pernyataan soal.
Contoh:
Sinonim kata evaluasi yang tepat pada kalimat “Evaluasi Belajar Tahap Akhir” ialah . . . .
b.  Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,naskah, atau bahasa tertulis lain.
Dan perhatikan pula penulisan tanda bacanya pada contoh berikut:
Kata ibu,”saya gembira sekali”.
“saya gembira sekali,” kata ibu; ”karena kamu lulus.”
“Berdiri lurus-lurus” perintahnya.
“Di mana Saudara tinggal?” tanya kemarin.

D. Penulisan Tanda/Lambang
1.  Tanda / . . / untuk penulisan fonem.
Contoh:
Fonem h ditulis fonem / h /
Fonem m ditulis fonem / m /

2.  Tanda / / menandai batas klausa.
Contoh:
Kalimat yang menyatakan dua kejadian adalah . . . .
a.  Adi // melempar // ayam // mati.
b.  Adi  melempar // ayam mati.
c.  Adi melempar ayam // mati.
d.  Adi // melempar // ayam mati.

E. Penulisan Kata
1.  Menghindarkn penggunaan kata tersebut pada soal / stem. Guna kata di atas, di bawah, berikut sebagai gantinya.
Contoh salah:
Ia harap dapat naik ke kelas tiga. Kata yang bergaris bwah tersebut yang tepat adalah . . .
Contoh benar:
Ia harap dapat naik ke kelas tiga. Kata bergaris bawah di atas yang tepat adalah . . . .

2.  Menghindarkan pengulangan kata/ungkapan pada stem dan option yang memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.

3.  Menghindari penulisan kata/ungkapan yang bermakna luas atau bersifat tidak tentu seperti kata kebanyakan, seringkali, kadang-kadang, dan lain sebagainya.

4.  Penggunaan nama orang, nama tempat yang harus sudah dikenal umum (di seluruh indonesia).

5.  Kesatuan nama/frase harus ditulis dengan lengkap dan utuh, tidak boleh dipisahkan antara stem dan option.

6.  Kata depan dn awalan
a.  Kata depan di, ke, dan dari harus diitulis terpisah dari kata yang mengikutinya, krena kata depan itu mempunyai kedudukan sebagai kata. Dan fungsinya menyatakan ‘tempat’.
b.  Di, ke, dan dari selalu dituliskan serangkaian pada kata:
Kepada
Daripada
Kemari (tidak ada pasangan di mari dan dari mari)
Keluar (lawan masuk)
c.  Awalan di- ditulis serangkaian pada kata yang mengikutinya bila:
1)  Terdapat pada kata kerja, baik kata kerja itu berakhiran –kan atau –I manapun tanpa akhiran,
2)  Kata kerja berawalan di- mempunyai bentul lawan awalan me-

7.  Partikel “pun”
a.  Kata pun yang menyertai kata kerja, kata ganti, kata benda, dan kata sifat harus dituliskan terpisah dari kata yag mendahuluinya.
b.  Kata pun yang ditulis serangkai pada kata yang mendahuluinya terdapat pada:
1)  Pun yang berfungsi sama dengan kata-kata yang menyatakan perlawanan.
2)  Pun yang merupkan klitika.

1 comment: