Psikologi berasal dari bahasa yunani
“psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi
secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari
tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar
belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih
dahulu kita harus bias membedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya
jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan
bananiah organic behavior, yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses
belajar. Misalnya: insting, reflek, nafsu, dan sebagainya. Jika jasmani mati ,
maka mati pulalah nyawanya.
Sedang jiwa adlah daya hidup ruhaniah
yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian
perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan
manusia. Perbuatan pribadi ialah perbuatan sebagai proses hasil belajar yang
dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, social dan lingkungan. Proses
belajar ialah proses untuk meningkatkan kepribadian (personalty) dengan jalan
berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru,
sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses dalam menghadapi
kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung
pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan.
Mengenai soal jiwa sejak dahulu orang
sudah memikirkan tentang asal tujuan jiwa, hubungan jiwa dengan jasmani dan
sebagainya. Tetapi bagaimana hasilnya? Sampai sekarang belum ada seorangpun
yang mengetahui apa sebenarnya jiwa itu.
Ada yang mengibaratkan bahwa jiwa dan
badan itu sebagai burung dengan sangkarnya. Burung itu di umpamakan jiwa,
sedang sangkar adalah badanya. Bila burung itu terbang terus dan tidak kembali
maka matilah manusia itu. Ada pula yang mengatakan bahwa jiwa dan badan itu
seperti tuan dan kudanya. Ada lagi yang mengatakan bahwa setelah badan rusak,
maka jiwa lahir kembali dengan badan baru. Dan ada lagi yang mengatakan bahwa
setelah manusia itu mati, jiwa tak akan kembali lagi. Jadi tergantung kepada
kepercayaan dan pandangan masing-masing. Dengan adanya berbagai mcam
kepercayaan itu, sampai-sampai ada orang yang memelihara mayat dengan mummi
supaya menjadi sempurna dan sebagainya.
Bila dibandingakan dengan ilmu-ilmu
lain seperti: ilmu pasti, ilmu alam, dan lain-lain, maka ilmu jiwa dapat
dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang serba kurang tegas, sebab ilmu ini
mengalami perubahan, tumbuh, berkembang untuk mencpai kesempurnaan. Namun
demikian ilmu ini sudah merupakan cabang ilmu pengetahuan.
Karena sifatnya yang abstrak, maka
kita tuidak dapat mengetahui jiwa secara wajar, melainkan kita hanya dapat
mengenal gejalanya saja. Jiwa adalah sesuatu yang tidak tampak, tidak dapat
dilihat oleh alat diri kita. Demikian pula hakekat jiwa, tak seorangpun dapat
mengetahuinya. Manusia dapat mengetahui jiwa seseorang hanya dengan tingkah
lakunya, dari tingkah laku itulah orang dapat mengetahui jiwa seseorang, jadi
tingkah laku itu merupakan kenyataan jiwa yang dapat kita hayati dari luar.
Peryataan jiwa itu kita namakan
gejala-gejala jiwa, diantaranya mengamati, menanggapi, mengingat, memikir dan
sebaginya. Dari itulah orang kemudian membuat definisi: ilmu jiwa yaitu ilmu
yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
Sebagai ilmu pengetahuan, psikologi
juga mempunyai sifat-sifat yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan pada umumnya.
Karena itu psikologi mempunyai:
1. Objek
tertentu
2. Metode
penyelidikan tertentu
3. Sistematik
yang teratur sebagai hasil pendekatan terhadap obyeknya.
Objek
yang tertentu merupakan syarat mutlak di dalam suatu ilmu, karena kjustru objek
inilah yang akan menentukan langkah-langkah yang lebih lanjut di dalam
pengupasan lapangan ilmu pengetahuan itu. Tanpa adanya objek tertentu dapat
diyakinkan tidak akan adanya pembahassan yang mapan.
Metode
merupakan hal yang penting dalam lapangan ilmu pengetahuan setelah penentuan
objek yang ingin dipelajari. Tanpa adanya metode yang teratur dan tertentu,
penyelidikan atau pembahasan akan kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi
keilmuan. Justru dari segi metode inilah akan terlihat ilmiah tidaknya suatu
penyelidikan atau pembahasan itu.
Hasil
pendekatan terhadap objek itu kemudian disistemasi sehingga merupakan suatu
sistematika yang teratur yang menggambarkan ahsil pendekatan terhadap objek
tersebut.
Oleh
karena yang mengadakan pendekatan dalam penyelidikan itu manusia, yang
disamping mempunyai sifat-sifat kesamaan juga mempunyai sifat-sifat perbedaan,
maka para ahli dalam mengadakan peninjauan terhadap objek atau masalah besar
kemungkinanya akan terdapat perbedaan pula. Perbedaan dalam degi orientasi
terhadap masalah yang di hadapi. Inilah yang menyebabkan adanya perbedaan segi
pandangan dari seorang ahli dengan ahli-ahli yang lain.
B. Definisi
Secara umum psikologi diartikan ilmu
yang mempelajari tingkah laku manusia. Atau ilmu yang mempelajari tentang
gejala-gejala jiwa manusia. Karena para ahli jiwa mempunyai penekanan yang
berbeda, maka definisi yang di kemukakan juga berbeda-beda.
Di antara pengertian yang dirumuskan
oleh para ahli itu antara lain sebagai berikut:
1. Dr.
Singgih Dirgagunarsa
Psikologi adalah ilmu yang mempeljari
tingkah laku manusia.
2. Plato
dan Aristoteles
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
3. John
Broadus Watson
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku tampak (lahiriyah) dengan menggunakan metode observasi
yang obyektif terhadap rangsang dan jawaban (respon).
4. Wilhelm
Wundt
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti
perasaan panca indera, pikiran, merasa (felling) dan kehendak.
5. Woodwoth
dan Marquis
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
memepelajari aktifitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai
meninggal dunia dalam hubunganya dengan alam sekitar.
6. Knight
and Knight
Psichology may be defined as the
systematic study of experience and behavior human and animal, nolmal and
abnormal, individual and social.
7. Hilgert
Psichology may be defined as the
science that studies the behavior of men and other animals.
8. Ruch
Psychology is sometimes defined as the
study of man, but this definition is too broad. The truth is that psychology is
partly biological science and partly a social science, overlapping these two
major areas and relating them each other.
C. Kesimpulan
Pengertian psikologi diatas
menubjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan tersebut
bermuasal pada adanya perbedaan titik berangakat para ahli dalam memepelajari
dan memebahas kehidupan jiwani yang maha kompleks itu. Itulah sebabyaa sehingga
sangat sukar adanya satu rumusan pengertian psikologi yang disepakati oleh
semua pihak.
Tetapi yang paling penting yang dapat dipetik
dari penampilan berbagai pengertian di atas adalah, bahwa hal itu cukup
memberikan wawasan pengertian tentang psikologi. Sehingga paling tidak dapat
disimpulkan bahwa, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua
tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat
dilepaskan dari lingkunganya.
Sumber: Drs. H. Abu
Ahmadi. 2003. Psikologi Umum.
Jakarta: PT Rineka Cipta
wah info yang sangat bermanfaat kak
ReplyDeletemau tau tentang psikologi lebih detail dan kegiatan apa saja yang ada di psikologi
Silahkan kunjungi www.psikologi.uma.ac.id
Terimakasih