Pada dasarnya penulisan soal berpegang
pada kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar. Untuk mendapatkan soal-soal
yang baik dengan keahlian yang memadai, para guru harus memperhatikan:
Pertama,
masalah materi pelajaran meliputi Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dan
kisi-kisinya,
Kedua, konstruksi soal,
Ketiga, bahasa.
Masalah bahasa dalam soal, yang
terpenting adalah pembahasan ide soal dan bahasa tulisan soal. Soal yang baik
berdasarkan pembahasan ide soal adalah soal yang dapat mengukur apa yang
hendang diukur, yaitu dengan menggunakan bahasa yang jelas, hubungan antara
stem dan option jelas dan logis, tidak berbelit-belit, dapat difahami oleh
siswa sesuai dengan tingkat sekolahnya. Mengenai bahasa tulisan dalam menulis
soal pada prinsipnya berpedoman pada kaidah-kaidah Ejaan Yang Disempurnakan.
Guna keseragaman penulisan soal maka harus ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh guru.
B. Penulisan
Huruf
1. Huruf Besar
a. Huruf besar selalu dipakai di awal
stem,
b. Huruf besar dipakai diawal option bila:
1) Stem diakhiri dengan tanda tanya (?)
atau tanda seru (!).
Contoh:
Pilihlah
satu kalimat tanya yang benar berikut ini:
a. Nama siapa orang itu?
b. Orang itu siapa namanya?
c. Siapa nama orang itu?
d. Nama orang itu siapa?
2) Option berbentuk kalimat, peribahasa,
atau tema suatu bacaan
Contoh:
Susunlah
kalimat yang baik pada kelompok kata “ayah – disuruh – siapa - ? – yang” adalah
. . . .
a. Siapa ayah yang disuruh?
b. Siapa yang disuruh ayah?
c. Yang disuruh ayah siapa?
d. Ayah yang siapa disuruh?
3) Penulisan huruf besar yang lain dapat
dilihat pada Ejaan Yang Disempurnakan.
2. Huruf Kecil
Huruf kecil
selalu dipakai di awal option, kecuali pada ketentuan A diatas.
Contoh:
Bahasa
Indonesia telah ditetpkan sebagai . . . .
(1)
bahasa
resmi
(2)
bahasa
nasional
(3)
bahasa
pengantar disekolah
(4)
bahasa
pengantar dirumah
Kunci: 1,2,3 betul.
C. Tanda
Baca
1. Tanda Tanya (?)
a. Tanda tanya dipakai pada akhir stem
atau option yang berbentuk pertanyaan.
b. Setelah tanda tanya (?) atau tand seru
(!) tidak diperkenankan memberi tanda titik (.).
2. Tanda Titik (.)
a. Jumlah titik pada akhir stem yang tidak
di akhiri dengan tanda tanya atau tanda seru sebanyak 4 titik (tiga titik untuk
penghilangan teks dan sati titik untuk menandai akhir kalimat).
Contoh: lambang Negara kita adalah . . . .
a) Pancasila
b) Bhineka Tunggal Ika
c) Burung Garuda
d) Garuda Pancsila
b. Jumlah titik pada bagian kalimat yang
dihilangkan sebanyak tiga titik di tengah kalimat dan empat titik di akhir
kalimat. Hal ini berlaku juga untuk teks puisi.
Contoh:
ü Aku tidah tahu . . . ayah pergi.
a. dari mana
b. ke mana
c. siapa
d. apa
ü Wajahnya cantik seperti . . . .
Isian yang tepat titik-titik kalimat di atas adalah . . .
a. bulan pernama
b. bulan kesiangan
c. bulan pagi-pagi
d. bulan sabit
c. Tanda titik dipakai di akhir option
apabila:
a. option berbentuk kalimat.
b. option berbentuk peribahasa.
c. Stem diakhiri dengan tanya atau tanda
seru. (contoh: lihat B 1b)
d. Tanda titik tidak dipakai pada akhir
judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, table dan lain
sebagainya.
Contoh:
Salah
Asuhan
Kunjungan
Mendikbud
3. Garis Bawah
a. Garis bawah dipakai untuk nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutup.
Contoh:
Majalah Horison
Salah Asuhan karya Abdul Muis
b. Garis bawah dipakai pada penekanan
maksud soal.
Contoh:
Himpunan bilangan
kelipatan 3 dan 4 yang terletak diantara 10 dan 40 adalah . . . .
c. Kata tidak atau bukan
ditulis bergaris bawah pada pernyataan soal yang berbentuk negatir.
Contoh:
Berikut ini yang bukan karya Pramoedya Ananta Toer
adalah . . . .
d. Kata kecuali dalam stem ditulis dengan
huruf kecil dan bergaris bawah.
Contoh:
Berikut ini adalah karya-karya Hamka,kecuali . . . .
e. Kata sebab (dalam analisis
hubungan antara hal) ditulis dengan huruf kecil dan bergaris bawah. Pada
pernyataan kedua (setelah kata sebab) dimulai dengan huruf kecil dan
diakhiri dengan tanda titik pada akhir kalimat.
Contoh:
Penulisan
ilmu dan pengetahuan tidak perlu EYD, sebab EYD hanya berguna untuk
penulisan pengetahuan bahasa.
f.
Penulisan
awalan, akhiran, dan konflik diberi tanda pemisah (-) dan bergaris bawah.
Contoh:
Awalan ber-
Sisipan –el-
Akhiran –kan
Konflik ka-an
g. Penggunaan garis bawah pada setiap
kalimat yang diperlukan, harus setiap kata
Contoh:
Salah : Ayah pergi
ke kantor.
Benar : Ayah pergi
ke kantor.
h. Penggunaan garis bawah pada kata ulang
harus penuh.
Contoh:
Salah : berlari-lari
Benar : berlari-lari
i.
Garis
lurus dipakai pada kolom jawaban atau kolom isian tes essay, bukan tanda
titik-titik dengan ketentuan panjang dan jumlahnya sama untuk setiap soal.
Contoh:
Salah : kalimat elips
ialah …………………………………..
Benar : kalimat elips
ialah .
Perkecualian
a. Dalam cetakan kata yang bergaris bawah
menjadi huruf miring.
b. Pada huruf Braile garis bawah diganti
dengan tanda petik (“. . .”). hal ini untuk PSLB (Pendidikan Sekolah Luar
Biasa).
4. Tanda Koma
Tanda koma (,) dipakai sebelum kata:
a. Sebab (bentuk analisis hubungan antara
hal).
Contoh:
lihat C 3e
b. Kecuali (bentuk melengkapi empat
pilihan).
Contoh:
lihat C 3d.
5. Tanda petik (“. . . . .”)
a. Tanda petik dipakai untuk mengapit
kalimat atau memperjelas maksud soal pada pernyataan soal.
Contoh:
Sinonim
kata evaluasi yang tepat pada kalimat “Evaluasi Belajar Tahap Akhir” ialah . .
. .
b. Tanda petik mengapit petikan langsung
yang berasal dari pembicaraan,naskah, atau bahasa tertulis lain.
Dan
perhatikan pula penulisan tanda bacanya pada contoh berikut:
Kata
ibu,”saya gembira sekali”.
“saya gembira
sekali,” kata ibu; ”karena kamu lulus.”
“Berdiri
lurus-lurus” perintahnya.
“Di mana
Saudara tinggal?” tanya kemarin.
D. Penulisan
Tanda/Lambang
1. Tanda / . . / untuk penulisan fonem.
Contoh:
Fonem h ditulis fonem / h /
Fonem m ditulis fonem / m /
2. Tanda / / menandai batas klausa.
Contoh:
Kalimat yang menyatakan dua kejadian adalah . . . .
a. Adi // melempar // ayam // mati.
b. Adi
melempar // ayam mati.
c. Adi melempar ayam // mati.
d. Adi // melempar // ayam mati.
E. Penulisan
Kata
1. Menghindarkn penggunaan kata tersebut
pada soal / stem. Guna kata di atas, di bawah, berikut sebagai gantinya.
Contoh
salah:
Ia
harap dapat naik
ke kelas tiga. Kata yang bergaris bwah tersebut yang tepat adalah . . .
Contoh
benar:
Ia harap
dapat naik ke kelas tiga. Kata bergaris bawah di atas yang tepat adalah . . . .
2. Menghindarkan pengulangan kata/ungkapan
pada stem dan option yang memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.
3. Menghindari penulisan kata/ungkapan
yang bermakna luas atau bersifat tidak tentu seperti kata kebanyakan, seringkali,
kadang-kadang, dan lain sebagainya.
4. Penggunaan nama orang, nama tempat yang
harus sudah dikenal umum (di seluruh indonesia).
5. Kesatuan nama/frase harus ditulis
dengan lengkap dan utuh, tidak boleh dipisahkan antara stem dan option.
6. Kata depan dn awalan
a. Kata depan di, ke, dan dari harus
diitulis terpisah dari kata yang mengikutinya, krena kata depan itu mempunyai
kedudukan sebagai kata. Dan fungsinya menyatakan ‘tempat’.
b. Di, ke, dan dari selalu dituliskan
serangkaian pada kata:
Kepada
Daripada
Kemari (tidak
ada pasangan di mari dan dari mari)
Keluar
(lawan masuk)
c. Awalan di- ditulis serangkaian pada
kata yang mengikutinya bila:
1) Terdapat pada kata kerja, baik kata
kerja itu berakhiran –kan atau –I manapun tanpa akhiran,
2) Kata kerja berawalan di- mempunyai bentul
lawan awalan me-
7. Partikel “pun”
a. Kata pun yang menyertai kata kerja,
kata ganti, kata benda, dan kata sifat harus dituliskan terpisah dari kata yag
mendahuluinya.
b. Kata pun yang ditulis serangkai pada
kata yang mendahuluinya terdapat pada:
1) Pun yang berfungsi sama dengan
kata-kata yang menyatakan perlawanan.
2) Pun yang merupkan klitika.
terima kasih, infonya sangat membantu
ReplyDelete