Dalam
kehidupan sehari-hari di sering di dengar adnya perasaan yang tinggi dan
perasaan yang rendah. Keadaan ini menunjukkan adanya suatu klasifikasi dari
perasaan. Max Scherer mengajukan pendapat bahwa ada 4 macam tingkatan dalam
peraasaan yaitu:
1. Perasaan
tingkat sensatis
Perasaan
ini merupakan perasaan yang berdasarkan atas kesadaran yang berhubungan dengan
stimulus pada kejasmanian, misalnya rasa sakit, panas, dingin.
2. Perasaan
kehidupan vital
Perasaan
ini bergantung pada keadaan jasmani seluruhnya, misalnya rasa segar, lelah da
sebagainya.
3. Perasaan
kejiwaan
Perasaan
ini merupakan perasaan seperti rasa gembira, susah, takut.
4. Perasaan
kepribadian
Perasaan
ini merupakan perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan pribadi, misalnya
perasaan harga diri, perasaan putus asa, perasaan puas (Besot,dkk, 1950)
Di
samping itu kohntamm memberikan klasifikasi perasaan sebagi berikut:
1. Perasaan
keindahan
Perasaan
ini adalah perasaan yang berhubungan dengan alat-alat indera, misalnya perasaan
yang berhubungan dengan pengecapan, umpamanya asam pahit, asin, manis, yang
berhubungan dengan baud an sebagainya. Juga termasuk dalam hal ini perasaan-perasaan lapar, haus, sakit, dan sebagainya.
2. Perasaan
kejiwaan
Dalam
golongan ini perasaan ini masih di bedakan:
a. Perasaan
intelektual
Perasaan
ini merupakan jenis perasaan yang timbul atau menyertai perasaan intelektual, yaitu
perasaan yang timbul bila orang dapat memecahkan sesuatu soal, atau mendesak
hal-hal yang baru sebagai hasil kerja intelektualnya.
Perasaan
ini juga dapat di gunakan sebagai pendorong atau dapat juga memotivasi dalam
lapangan ilmu. Oang akan merasa senang dan puas bila mendapatkan teori yang
baru, dalam lapangan ilmu anak juga karena merasa sangat puas bila dapat
memecahkan soal hitungan yang menurutnya suatu soal yang cukup sulit. Perasaan yang
timbul ini adalah yang berhubunggan dengan perasaan intelektualnya.
b. Perasaan
keindahan
Perasaan
ini timbul kalau orang mengamati sesuatu yang indah atau yang jelek, yang indah
menimbulkan perasaan positif, yang jelek menimbulkan perasaan negative. Perasaan
ini di sebut juga dengan perasaan estetis.
c. Perasaan
kesusilaan
Perasaan
yang timbul kalau orang mengalami hal-hal yang baik atau yang buruk menurut norma-norma
kesusilaan. Hal-hal yang baik akan menimbulkan perasaan yang positif dalam
hal-hal yang buruk akan menimbulkan perasaan yang negative. Jadi, orang
mengalami hal-hal yang positif bila berbuat baik dan akan memiliki perasaan negative
bila berbuat buruk. Perasaan kesusilaan
di sebut juga perasaan etis di ambil dari bahasa Yunani yaitu enhica yang artinya ilmu yang
mempelajari apa yang di namakan baik dan buruk.
d. Perasaan
kemasyarakatan (sosial)
Perasaan
ini timbul dalam hubungan dengan orang lain kalau orang menguikuti keadaan
orang lain, adanya perasaan yang menyertainya. Perasaan dapat bermacam-macam
coraknya, misalnya cinta, benci, persahabatan, permusuhan, simpati, antipasti,
kepercayaan, dan sebagainya. Perasaan senang merupakan perasaan yang positif,
dan benci perasaan yang negative.
e. Perasaan
harga diri
Perasaan
ini merupakan perasaan yang menyertai harga diri seseorang. Perasaan ini dapat
positif yang akan timbul bila seseorang mendapatkan penghargaan terhadap
dirinya. Perasaan ini dapat meningkat menjadi perasaan harga diri lebih. Tetapi
perasaan ini juga dapat bersifat negative bila seseorang mengalami kekecewaan
dan dapat menimbulkan harga diri kurang. Perasaan-perasaan ini di kupas oleh
Alfred Alda seorang tokoh dalam psikologi individual dalam bukunya Ilmu Jiwa Dalam.
Orang
yang mempunyai perasaan harga diri kurang merasa tidak mempunyai perasaan
apa-apa padahal sebenarnya tidak demikian. Biasanya perasaan ini timbul karena
pendidikan yang salah. Perasaan sinis (cemas) dapat di masukkan ke dalam
perasaan harga diri kurang.
f.
Perasaan ketuhanan (keagamaan)
Perasaan ini menyertai
kepercayaan kepada Tuhan yang mempunyai sifat-sifat serba sempurna. Perasaan
percaya ini akan membawa seseorang untuk berbuat baik. Perasaan ketuhanan
merupakan perasaan tertinggi atau terdalam. Perbuatan manusian yang luhur
terpusat pada perasaan ketuhanan ini.
sangat bagus artikelnya mantap om kunjungi saya juga yak masyis
ReplyDelete